Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 22:07:35【Resep Pembaca】484 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indo

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersama Rotary Internasional District 3420 Indonesia bersinergi menekan angka stunting melalui program intervensi pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi balita yang terindikasi stunting.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr. Mustiko Wibowo, di Kudus, Kamis, mengangakan intervensi yang dilakukan jajaran Puskesmas Rejosari ngak hanya sebatas memberikan menu PMT kepada orang tua balita, tapi juga mendampingi hingga balita benar-benar mau mengonsumsi makanan yang disajikan.
"Menu makanan yang diberikan juga disesuaikan dengan potensi lokal, terutama ketersediaan buah alpukat yang melimpah, atau menyesuaikan dengan menu yang disukai anak," ujarnya.
Ia menambahkan, program penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, merupakan hasil kolaborasi dengan District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia, yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Menurut dia, dukungan pembiayaan dari Rotary turut membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut sehingga dapat dijadikan proyek percontohan bagi daerah lain.
Kepala UPTD Puskesmas Rejosari Isna Noor Khilda menambahkan, upaya penanganan stunting terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Sebagai contoh, dari 10 anak stunting yang mendapatkan intervensi melalui Program Ketahanan Makanan Keluarga (PKMK) yang dikawal oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan Puskesmas, kini sekitar 12 hingga 13 anak termasuk penambahan kasus baru yang ikut program berhasil "lulus stunting" setelah menjalani pendampingan intensif.
"Program ini ngak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan, tapi juga menekankan pentingnya PMT lokal yang didanai melalui bantuan operasional kesehatan (BOK) dan dilaksanakan oleh kader kesehatan di lapangan," ujarnya.
Baca juga: IDI Kudus bantu turunkan stunting lewat program orang tua asuh
Setiap anak peserta program mendapatkan pemantauan tumbuh kembang secara rutin setiap dua minggu sekali, serta edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya konsumsi makanan tinggi protein hewani setiap hari.
Dengan monitoring yang ketat dan komitmen semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader, hingga keluarga mimpi untuk membuat anak-anak "lulus stunting" bukan lagi sekadar harapan. Namun, agar hasil ini konsisten, pelaksanaan program secara detail dan rutin tetap menjadi syarat utama.
Atas keberhasilan tersebut, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia dr. Dyah Anggraeni meninjau langsung proyek penanganan stunting di Puskesmas Rejosari, Kamis.
Dalam kunjungannya, Bellinda menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Rotary terhadap program prioritas Pemkab Kudus dalam menurunkan angka stunting.
"Kami berterima kasih kepada Rotary Club yang terus hadir memperkuat langkah pemerintah dalam penanganan stunting. Sinergi lintas sektor melalui pendekatan menjadi kunci untuk membangun Indonesia yang produktif dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sementara itu, dr. Dyah Anggraeni menilai upaya penanganan stunting di Kudus, khususnya di wilayah Rejosari, telah menunjukkan hasil positif dan layak dijadikan contoh nasional.
"Penanganan stunting di Puskesmas Rejosari ini berhasil karena mengedepankan kolaborasi dan keberlanjutan. Model seperti ini bisa direplikasi di daerah lain, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Kudus turunkan angka stunting jadi 3,77 persen
Hal senada juga disampaikan Presiden Rotary Club Kudus Paulus Paul Handoko yang menegaskan komitmen Rotary untuk terus berkontribusi dalam program sosial dan kemanusiaan.
Suka(9728)
Artikel Terkait
- Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal
- Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan
- Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
- DKI kemarin, kapal tenggelam hingga Pramono tolak atlet Israel
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG

Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua

Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG

Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo

Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG